Refleksi Marketing Politik dalam Politik Lokal di Indonesia Negara demokrasi akan selalu membutuhkan pemimpin yang baru dalam setiap periode. Dengan kata lain, pemilihan kepala pemerintahan seperti presiden, gubernur, bupati serta walikota akan selalu dilaksanakan sesuai periodenya. Dalam pelaksanaannya, pemilihan pemimpin seperti kepala daerah akan dihiasi oleh atribut pemilukada. Konteks pilkada kita akan fokuskan pada pemasaran politik yang ada. Dengan demikian, kita akan tahu seberapa besar peran pemasaran politik pada tingkat lokal beriringan dengan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi siklus pemilukada. Dalam pemasaran politik terdapat 4 aspek yang dapat mempangaruhi satu dengan lainnya. Terdapat produk, promosi, harga dan penempatan didalamnya. Pada praktek pemilukada, pemasaran politik yamg dibutuhkan harus sesuai dengan kondisi seutuhnya daerah tersebut. Masyarakat sebagai penentu kemenangan akan selalu menjadi objek pertama yang menjadi prioritas dalam pemasarannya.
Hendra waktu Magang di Komisi III DPR RI Pagi yang cerah selalu diawali dengan senyuman. Senyuman sangat berarti dan akan memberikan efek positif bagi yang melihat saya tersenyum... HAHAHAHAHA! Oke, pada postingan kali ini, sigendut akan mengulas sedikit tentang profil pribadi. Nama saya Hendra Silaban dan yang pasti saya berdarah Batak. Dibandingkan kakak-kakak saya, hanya nama saya saja yang berawalan huruf H (yg lain dari R semua wkwkwkw) dan mengandung unsur nama orang Jawa. Tapi semua oke kok, karena pemberian dari orangtua mah pasti mantep.... Banyak yang mengira kalau saya itu orang Jawa, karena paras wajah saya yang sangat ciamik dan halus. Sampai banyak yang tidak percaya saya orang Batak yang notabene wajahnya berbentuk kotak. Lanjutt... Untuk sekarang, saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Merasa bangga dan bersyukur bisa dikasih kesempatan kuliah di PTN. Tapi itu semua tidak mudah untuk dicapai (lihat di postingan pert